KENAPA HARUS WUKUF DI ARAFAH ?
HAJI ITU WUKUF DI ARAFAH
Wukuf di Arafah adalah bagian paling pokok dari rukun Haji yang tidak boleh ditinggalkan dalam pelaksanaan Haji. Rukun Haji ini terdiri dari ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadhah, sai, dan tahalul. Wukuf di Arafah ini dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
Wukuf di Arafah adalah puncak ibadah Haji, berdasarkan hadits yang diceritakan Abdurrahman bin Ya'mur.Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh sekelompok orang dari Najd tentang Haji, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
الحجُّ عرفةُ , فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ
"Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf."
(HR. Tirmidzi 889, HR. Abu Daud 1949, HR. Nasai 3016.)
Wukuf berarti hadir dan berada dimanapun di Arafah meski dalam keadaan sakit, terjaga, di atas kendaraan, duduk, berbaring, suci ataupun tidak. Saat pelaksanaan wukuf, seluruh jemaah akan bermalam di tempat suci dan bersejarah.
Makna Wukuf ialah sebagaimana disebutkan syaikh Abdul muhsin al badr dalam Kitab syarah sunan abu daud jilid 224 hal 10 “ Dan wukuf – sebagaimana diketahui – adalah berada (berdiam diri) di Arafah, baik seseorang itu dalam keadaan berdiri, duduk, atau sedang berkendara. Bukan berarti wukuf di Arafah itu harus berdiri dengan kedua kaki. Ia bisa dalam keadaan berkendara, bisa berdiri, bisa juga duduk – semuanya disebut wukuf”. Sedangkan Kata (‘Arafat) adalah nama khusus untuk tempat wukuf (di haji). Para ulama berbeda pendapat tentang penamaan tersebut, sebagaimana disebutkan Syaikh Al Barmawiy jilid 6 hal 135 berkata :
- Karena tempat itu pernah dijelaskan kepada Nabi Ibrahim عليه السلام, maka ketika beliau melihatnya, beliau mengenalnya (عَرَفَهَا).
- Atau karena Jibril mengenalkan kepadanya manasik haji, dan setiap kali menjelaskan berkata: 'Apakah engkau sudah mengenalnya (عَرَفْتَ)?'
- Atau karena Adam diturunkan dari surga ke India, dan Hawa diturunkan di Jeddah, lalu keduanya bertemu dan saling mengenal (تعارفا) di tanah wukuf itu.
- Atau karena manusia saling berkenalan (يتعارفون) di sana.
- Atau karena Ibrahim mengetahui kebenaran mimpinya tentang menyembelih anaknya di tempat itu.
- Atau karena manusia mengakui dosa-dosa mereka (يعترفون) di tempat itu.
- Atau karena di sana terdapat gunung-gunung (جبال), sedangkan gunung-gunung disebut juga sebagai ‘A’raf’, dan setiap tempat yang tinggi disebut ‘Arf’ (عرف).
Wukuf di Arafah atau hari Arafah dilakukan antara tergelincirnya matahari (tengah hari atau zuhur) tanggal 9 Dzulhijah sehari sebelum hari raya Idul Adha sampai matahari terbenam hingga terbit fajar (subuh) malam Idul Adha (10 Dzulhijjah) dengan berpakaian ihram. Jika jamaah Haji tidak berada di Arafah pada rentang waktu yang ditentukan, maka dianggap tidak terhitung wukuf dan ibadah Hajinya menjadi tidak sah atau tidak menunaikan ibadah Haji.
Wukuf di Arafah memiliki empat syarat:
- Berada di Arafah dalam kondisi apa pun.
- Sudah memasuki waktunya.
- Berakal sehat.
- Tidak sakit jiwa(gila).
Wukuf di Arafah adalah puncak dari pelaksanaan ibadah Haji, Allah Subhanahu Wa Ta'ala Sangat membanggakan umat manusia yang melaksanakan Ibadah Haji. Di hari ini Allah Azza Wa Jalla paling banyak membebaskan manusia dari neraka. Ibunda kaum mukminin, Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
“Tidak ada hari di mana Allah Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?”
(HR. Muslim no. 1348)
Semantara amalan pelaksanaan selama Wukuf di Arafah
Menuju padang Arafah setelah terbit matahari pada 9 Dzulhijjah, sambil membaca talbiyah, tahlil, dan takbir. Singgah di Namirah atau sebuah bukit di luar tempat wukuf. Masuk ke area Padang Arafah setelah tergelincirnya matahari. Memantapkan hati sebaik mungkin dan membaca talbiyah selama menunggu prosesi wukuf. Melaksanakan sholat Dzuhur dan sholat Ashar secara jamak taqdim. Mendengarkan khutbah Arafah. Berdzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur'an.
Inilah tanda ketaatan, kepatuhan tunduk kepada Allah Yang Maha Agung, mengharap pengampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan selama hidup. Dengan rasa tulus ikhlas, sepenuhnya hati berserah kepada Allah dengan pahala yang besar untuk mendapatkan Haji yang Mabrur. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
"Haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga”.
( HR. Ahmad : 7050 ).
#Uhud Tour Travel Haji dan Umroh Terbaik.